Sabtu, 29 September 2012


Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
Perbedaan IP Private & Public :

  • IP Private hanya bersifat lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
  • IP Public bersifat worlwide, bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya tidak bebas
             (ada yang mengatur).

Perbedaan IPv4 & IPv6 :
  •  IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi bilangan biner.
  •  IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan hexadesimal.
PENJELASAN TENTANG IANA
IANA (Internet Assigned Numbers Authority) adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet. seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS).

IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet.IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).


IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:


* American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).

* Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
* Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.


IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet. Agar mudah dalam administrative penggunaan dan alokasi IP Address, IANA membagi dalam beberapa region yaitu ; .


1. AfriNIC (African Network Information Centre) - Africa Region

2. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) - Asia/Pacific Region
3. ARIN (American Registry for Internet Numbers) - North America Region
4. LACNIC (Regional Latin-American and Caribbean IP Address Registry) Amerika Latin dan beberapa negara di pulau Caribbean / Caribia
5. RIPE NCC (Réseaux IP Européens) - Europe, the Middle East, dan Asia Tengah


Pengelompokan IP Address 4 space adalah pengelompokan jaringan yang digunakan dalam jaringan TCP/IP yang berjumlah 32 bit, dan memiliki keterbatasan yakni hamya mampu mengelompokan atau mengalamatkan 4 miliar host di seluruh dunia. Cara pengelompokannya menggunakan tanda (.) dan setiap baris terdiri dari 8 bit, maka semuanya menjadi 32 bit. Contoh penulisan IIIIIIII.IIIIIIII.IIIIIIII.IIIIIIII.IIIIIIII (32 bit). Pengelompokan ini hanya memiliki 5 jenis kelas (A,B,C,D,E) namun yang biasa digunakan hanya 3 jenis kelas (A,B,C). maka dari itu emakin bertambahnya tahun, pengelompokan IP Address 4 space akan berganti menjadi IP Address 6 space.

  

Status ID-NIC
ID-NIC saat ini menjalankan proses pendaftaran domain dan dikelola oleh sebuah task-force yang dipimpin oleh Budi Rahardjo (ITB). Proses pendaftaran dilakukan oleh Maman Sutarman (UI). Registrasi dilakukan dengan mengirimkan formulir kepada "Domain Admin" (tercantum di bawah).
Informasi tentang ID-NIC dapat diperoleh di
Domain Admin
Berikut ini adalah informasi tentang pendaftaran domain dan domain admin.
  • http://rs.ac.id
    ac-admin: Bobby Nazief
  • http://rs.co.id
    co-admin: Indra K. Hartono
  • http://rs.net.id
    net-admin: Sanjaya
  • http://rs.or.id
    or-admin: Bob Hardian
  • http://rs.go.id
    go-admin: Toto
  • http://rs.mil.id
    Contact person: ???
  • http://rs.etc.id
Server
Server DNS utama dari IDNIC ada dua, ditambah beberapa seconday server lainnya.
  • nusantara.idnic.net.id (202.159.34.252)
    Sun Sparc 5, 32 MB RAM, 1 GB + 2 GB SCSI disk
    primary server, dan virtual untuk
    • ns.ac.id (202.159.124.34)
    • ns.co.id (202.159.124.66)
    • ns.net.id (202.159.124.162)
    • ns.or.id (202.159.124.194)
  • archipelago.idnic.net.id (secondary server, tidak terlihat dari luar)
    Sun Sparc 4, 32 MB RAM, 2 GB SCSI disk, 4mm tape drive
  • secondary servers lainnya
    • ns1.rad.net.id
    • willamette.cbn.net.id
    • ns1.regex.com
    • teckla.apnic.net
    • ccadfa.cc.adfa.oz.au
    • jatz.aarnet.edu.au (sudah dipensiunkan)
    • id-hostmaster@idnic.net.id merupakan milis untuk hostmaster dari Name Server di atas.
  • sunsite.ui.ac.id sedang dipersiapkan untuk menggantikan fungsi dari mesin archipelago
Pembayaran Registrasi Domain
Pendaftaran domain dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 150.000,- yang dapat dibayarkan ke:
APJII
Bank Niaga Sudirman (Pusat)
Jl. Jend. Sudirman 58
Jakarta, 12190
No. Rek. 64-A-1405-8-00 (US$ Account)
No. Rek. 64-1-1403-4-00 (Rp Account)
Mohon sebutkan nama domain yang dibayarkan.
Dana yang dikumpulkan digunakan untuk pengelolaan dan pengembangan IDNIC. Saat ini Maman (sebagai pekerja yang melakukan proses pendaftaran) mendapat pendanaan dari dana ini (setelah melalui APJII).
Rencana Kedepan
  • IDNIC akan berusaha memperjelas bentuknya dan memperjelas hubungan antara IDNIC dan APJII.
  • Untuk itu perlu diperjelas mana server yang milik APJII dan mana yang milik IDNIC, serta pengelolaan dari mesin-mesin tersebut. Rencananya:
    • mesin sunsite.ui.ac.id menggantikan fungsi archipelago (sudah dikerjalan)
    • pemindahan primary SLD-ID dari mesin nusantara yang sudah dibebani untuk kegiatan APJII. Mesin pengganti belum ditetapkan. Option: menggunakan mesin sunsite lagi.
  • Proses pembayaran lebih diperjelas. Saat ini IDNIC masih mengandalkan APJII untuk mengumpulkan pembayaran. Meskipun saat ini hubungannya masih belum smooth. (IDNIC belum mendapatkan laporan secara berkala).
  • Komunikasi antar domain admin dan IDNIC masih seret. Semoga di masa yang akan datang lebih baik lagi.
  • IDNIC menerima sumbangan dan sponsorship (hardware, software, tenaga, uang, dll.)
  • Komentar, keluhan, dan lain-lain yang dapat meningkatkan mutu dan servis IDNIC mohon dikirimkan ke Budi Rahardjo <idnic-pm@idnic.net.id> 






 
  

















Jumat, 21 September 2012

Friday, September 21, 2012 Konfigurasi Dasar PC-Router dengan Windows 2003 Server

Perkembangan ilmu teknologi dalam sistem IT dan jaringan menuntut kita untuk selalu menyadari bahwa kebutuhan akan jaringan sangat diperlukan dimasa – masa mendatang. Kita bisa melihat bahwa kebutuhan kita sehari – hari saat ini sudah sangat erat sekali hubungannya dengan komputerisasi baik itu yang di desain untuk berdiri sendiri (Stand Alone) ataupun yang sudah bisa berinteraksi dengan dunia maya (Internet).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam sistem jaringan dan IT maka perkembangan perangkat dan peralatan IT dan Jaringan juga ikut mengambil andil yang besar untuk mendukung sistem informasi dan jaringan yang semakin hari semakin canggih. Peralatan dan perangkat yang mendukung sistem jaringan seperti Router, Switch, Hub, Bridge, Repeater, Modem dan yang tak kalah pentingnya adalah unit komputer itu sendiri.
Dengan perkembang itu dibutuhkan tenaga-tenaga terampil yang dapat mengetahui dan mengerti bagaimana proses dan prinsip kerja dari peralatan-peralatan tersebut diatas. Kita bisa ambil contoh untuk mempelajari dan mengerti akan proses yang berjalan pada Router, paling tidak kita membutuhkan  perangkat-perangkat router yang saat ini harganya cukup mahal dan variatif. Terkadang keinginan kita untuk belajar dan keingintahuan terkubur dengan kondisi dana yang harus kita keluarkan untuk mempelajari satu sistem dalam ilmu jaringan. Karena memang tidak bisa kita elakkan bahwasanya perangkat dan peralatan jaringan merupakan barang yang masih di kategorikan cukup mahal.
Untuk itu dalam kesempatan ini, kita akan berbagi ilmu dan pengetahuan, bagaimana kita bisa belajar dan mengerti proses yang terjadi pada router (Perangkat Routing) tanpa harus membeli perangkat Router yang cukup mahal itu. Dalam hal ini kita akan menggunakan Personal Computer (PC) yang mungkin kita sudah miliki di rumah sebagai Router yang dikenal dengan PC-Router. Kita akan menggunakan sistem operasi Windows. Kenapa kita memilih windows, kerana sistem operasi windows ini sudah familiar dikalangan masyarakat Indonesia dan penggunaannya User Friendly.
Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat  IP yang diberikan. Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Default Gateway
2. Static Route
Penggunaan Default gateway dan static route tersebut diatas dapat kita perhatikan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat agak kompleks atau sederhana.
Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu.
PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
Kebutuhan yang diperlukan dalam mendesain jaringan dengan PC Route adalah :
1.      Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Teknologi Pentium 4 dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server)
2.      Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih
3.      Kabel jaringan
4.      Switch